Pagi
hari, waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Tak seperti biasanya, Sandra
belum keluar dari kamarnya. Ibunya sudah bolak-balik mengingatkannya
dari depan pintu kamar agar Sandra bergegas keluar dan bersiap berangkat
ke sekolah. Namun, jawabannya cuma satu dan selalu sama, “Iya.”
Sementara di dalam kamar, Sandra hanya tiduran di tempat tidur dan
memegang hp warna biru lautnya. Status di fesbuk-nya, “Males banget, bête mau ke sekolah.”
Padahal,
Sandra tahu betul, kalau dia tidak berangkat sekolah hari itu, maka ia
akan mendapatkan “semprotan” dari ibunya yang rada galak sekaligus
melewatkan kesempatan untuk dapat mengikuti seleksi peserta lomba debat
antar sekolah seprovinsi. Tapi, Sandra emang bener-bener mogok. Nggak
mood sama sekali untuk berangkat sekolah. Rasanya melihat seragam
sekolah, bagaikan melihat serbet dapur yang udah bau bin dekil gara-gara
seminggu nggak dicuci, alias memuakkan! Tak peduli ibunya yang sudah
mulai berteriak dan mengomel panjang-pendek di depan kamar, Sandra malah
memasang headset hp-nya dan mulai mendengarkan musik sambil bernyanyi.
Pernah
merasakan hal seperti ini? Pasti pernah kayaknya ya Sob. Bete sampe ke
ubun-ubun dan rasanya males banget melakukan hal yang harus kita
lakukan. Yang itu lagi-yang itu lagi. Rasanya dunia nggak berubah warna
dan membebani hati. Kalau yang gini sampai lama mengendap, bisa
kacau-beliau semua urusan kita.
Nah,
yang kayak gini juga pernah menghinggapi shahabat Rasulullah yang
bernama Abu Umamah. Abu Umamah duduk dengan air muka yang lesu di dalam
masjid, padahal ketika itu biasanya seluruh penduduk Madinah sedang
berada dalam kesibukan, baik bertani, berdagang, maupun mengurus
keperluan rumah tangga. Rasulullah kemudian bertanya ada apakah gerangan
dengan shahabat tersebut. Abu Umamah kemudian mengatakan pada
Rasulullah bahwa ia dalam keadaan yang sangat berat, gelisah, juga
terlilit hutang.
Rasulullah
SAW kemudian mendekati shahabatnya tersebut dan berkata, “Bukankah aku
telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka
Allah akan menghilangkan kesedihan dan melunaskan hutangmu?”
Mau
tahu, apa yang pernah diajarkan Rasulullah kepada shahabatnya? Nah,
inget-inget ya Sobat. Jangan lupa kayak shahabat Rasul yang satu ini.
Nah, ini dia nih doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW, “Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan
kesusahan, berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung
kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan, dan berlindung kepada-Mu dari
lilitan hutang dan tekanan orang” (HR Abu Daud).
Doa ini
diajarkan Rasulullah untuk diucapkan setiap pagi dan petang. Hasilnya…
beberapa waktu kemudian, Abu Umamah telah kembali terlihat cerah-ceria
dan mengaku bahwa semua kesulitannya telah hilang.
Nah,
doa ini tentu manjur juga buat kita untuk mengobati penyakit malezz,
bête, galau, gelisah, dan kawan-kawannya. Kalau kamu tiba-tiba kena rasa
malezz trus bête yang bikin mogok nggak bergerak, maka bacalah doa ini
sekhusyu’ yang kamu bisa. Terutama di pagi hari dan petang hari. Pagi,
waktu di mana seharusnya kita seoptimal mungkin bergerak dan sore, waktu
di mana biasanya kelelahan sudah mulai hinggap. Doa ini adalah jembatan
bagi kita untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari rasa malas dan
kejenuhan yang kadang nggak bisa kita selesaikan sendiri. Juga doa, agar
segala urusan kita dimudahkan dan terhindar dari segala bentuk bencana.
Insya
Allah, bête dan malas yang menyergap bakalan hilang. Sebagai pencegahan,
nggak ada salahnya, doa ini kita baca juga setiap pagi dan petang. Agar
semangat untuk melakukan yang terbaik selalu full dan kita selalu terjaga dari setiap kesulitan yang tidak mampu kita atasi. Sip ‘kan? [Anis/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar