MINDER adalah lawan dari percaya diri atau PD. Remaja yang minder biasanya menarik diri dari pergaulan. Dia lebih memilih diam dan hidup sendiri dalam dunianya. Remaja model begini enggan bergaul dengan teman sesama dan selalu menaruh curiga pada orang lain. Walhasil tidak banyak orang mau jadi temannya dan rasa mindernya jadi semakin berlipat-lipat.
Banyak faktor penyebab remaja minder.
Bisa jadi karena factor lingkungan, didikan keluarga, atau karakter.
Namun apa pun itu penyebabnya, remaja minder tak bisa dibiarkan begitu
saja. Sifat negatif ini akan menjadi batu pengganjal bagi seorang remaja
untuk meraih cita-citanya. Oleh karena senyampang belum ‘kebablasan’
rasa minder yang ada pada diri seorang remaja, harus segera ditemukan
obat penangkal atau penyembuh dari rasa minder ini.
Pertama, tidak bisa tidak seorang remaja
harus memahami dirinya dulu. Tanpa pemahaman yang benar akan diri,
sulit bagi seseorang untuk bisa berubah dan menjadi sembuh. Ibaratnya
orang yang sedang sakit, dia harus sadar dulu bahwa dirinya sakit dan
butuh obat. Tanpa kesadaran ini, yang bersangkutan akan menolak keras
untuk diobati. Nah, fase ini harus diperkenalkan pada diri remaja yang
stok minder dalam dirinya sudah berlebih.
Remaja ini harus tahu tentang nilai
dirinya. Karena rasa minder yang ada biasanya hadir ketika seseorang
menilai dirinya rendah. Jadi harus ada perubahan pola pikir yang
nantinya berimbas ke pola sikap untuk mengatasi rasa minder ini. Harus
ditanamkan pada diri bahwa dirinya sama berharganya dengan orang lain.
Dirinya adalah sosok yang berarti dan menyenangkan. Asupan-asupan
positif seperti ini harus terus ditanamkan hingga akhirnya menjadi
sebuah keyakinan bahwa memang dirinya berharga dan pantas dihargai.
Bila langkah pertama ini sudah berhasil,
maka langkah selanjutnya adalah perubahan dalam pola sikap. Pola sikap
ini mudah dirubah ketika pola pikirnya sudah berubah pula. Membuka diri
adalah langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi rasa minder. Membuka
diri artinya membiarkan orang lain tahu tentang diri kita dalam hal ini
remaja yang minder tersebut.
Keyakinan akan nilai diri yang tinggi
dan berharga, membuat remaja tak lagi menutup dirinya. Bila ia sudah mau
membuka diri, maka orang lain pun akan dengan mudah membuka diri
baginya. Dan ketika ini terjadi, tanpa sadar remaja yang minder tadi
telah menjelma menjadi sebuah peribadi yang menyenangkan dan penuh
percaya diri.
Inti dari semua hal di atas, adalah
kemauan untuk berubah dan berani mencoba. Bila belum apa-apa, remaja
sudah takut tanpa alasan, maka sampai kapan pun ia tak akan berubah
menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan. Fase seperti ini
cenderung biasa dialami oleh remaja yang memang sedang mencari jati
diri. Yang penting, kadar minder ini tak boleh sampai melampaui batas
hingga melumpuhkan cita-cita yang pernah dirajut sebelumnya.
Nah sobat remaja, jauhkan rasa minder
dalam diri kamu dan mulailah hidup dengan keoptimisan dan rasa percaya
diri yang tepat. Raih cita-citamu setinggi mungkin dan jangan jadikan
rasa minder itu merampas mimpi-mimpimu. Wish you luck ^_^ [riafariana/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar